Kemanakah Catatan Dosa Yang Telah diampuni

Allah SWT. Adalah Dzat Maha Pemberi ampunan dan  Maha penerima taubat bagi hamba-hamba-Nya. Dia menerima tobat, permohonan ampunan orang yang bertobat kepada-Nya, selama orang  belum ghargharah (Ruh sampai dikerongkongan), dan sebelum matahari terbit dari tempat terbenamnya.

Firman Allah swt. Dalam surat Az-Zumar : 53 ;

 

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dan diriwayatkan dari Abdirrahman Abdillah bin Umar Ibnil Khattab ra. Dari Nabi saw. Beliau bersabda :

اِنَّ الله َ عـَزَّ وَ جـَلَّ يـَقْــْبَـلُ تَـوْبَـةَ َ الـْـعـَبْـدِ مـَالـَمْ يُــغـَرْغـِرْ

Artinya :  Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla, menerima taubat hambanya selama ruh belum sampai dikerongkongan (sakaratul maut)  (HR. At-tirmidzy)

Dan riwayat Abi hurairah ra.

مـَنْ تـَابَ قـَبْـلَ اَنْ تـَـطْـلـُـعَ الْـشَـمْـسَ مـِنْ مَـغـْـرِبـِــهَا تـَابَ اللهُ عـَـلَـيْـهِ

Artinya:   Barang siapa yang bertaubat sebelum terbit matahari dari tempat terbenamnya niscaya Allah akan menerima tobatnya (HR Muslim)

 lantas dikemanakankah catatan-catatan atas pembukuan dosa  orang  yang diampuni dosanya tersebut yang ada di tangan Malaikat Hafadzah?, bagaimana kesaksian anggauta-anggauta badan di hari qiyamat kelak akan dosa-dosa yang telah dilakukannya?  Dan Bagaimana pula kesaksian bumi dan tempat-tempat bekas dilakukan dosa-dosa tersebut ?

untuk jawabannya marilah kita perhatikan Hadits Rasulullah saw. yang diriwayatkan Anas bin Malik ra.berikut ini :

اِذ َا تـَابَ الـْـعـَبْـدُ اَنـْسَــى اللهُ الـْحـَفـَــظَــة َ وَ اَنـْسَى ذ َلـِكَ جَــوَارِحـَهُ وَ مـَعَـالـِمَـهُ مـِنَ الاَرْضِ

حـَتَّى يـَلـْقــَى اللهَ وَ لـَيْـسَ عـَــلـَيْـهِ شَاهِـدٌ مـِـنَ اللهِ بـِذ َنْـبٍ

Artinya :  Apabila seorang hamba bertobat kepada  Allah, niscaya Allah menjadikan Malaikat Hafadzah lupa akan segala dosa hamba tersebut, dan menjadikan lupa juga yang demikian itu akan seluruh anggautanya, dan bekas-bekas daripada tempat-tempat dibumi  sehingga  ia berjumpa dengan Allah, dalam keadaan tak ada diatasnya daripada Allah satu saksipun atas perbuatan dosanya (HR. Ibnu ‘Asakir)