Kenapa Orang Yg Sudah Mati Diperiksa

Rumah Masa Depan Kita

Apakah sebabnya orang yg telah mati di alam kubur di periksa kembali, bukankah Allah swt. telah mengetahui segala perbuatannya? Kenapa tidak langsung saja di masukan kedalam Sorga atau Neraka, bukankah  akan lebih ngirit waktu? Dan kenapa bahasa pengantar dari setiap pertanyaan dan jawabannya harus dalam bahasa arab ?   Sesungguhnya kita wajib beritikad bahwa Allah swt. Adalah dzat yang Maha Adil dan Maha Bijaksana sebagaimana yang ditunjukan oleh Asma’ keagungan-Nya “Al-Hakam, Al-‘Adlu, dan Al-Hakimu. Seandainya kita boleh membuat perumpamaan, maka didunia ini, disuatu negara hukum, ada pengadilan tempat orang untuk diadili. Sebetulnya berdasarkan bukti-bukti yang ada dari yang dituduhkan, seorang hakim sudah bisa langsung memutuskan salah benarnya seorang terdakwa dan memberikan hukuman yang dianggap relevan dengan kadar kesalahannya, tetapi hal tersebut tidak dilakukannya. 

Melainkan harus melalui proses pemeriksaan dan persidangan dengan tuduhan-tuduhan yang didakwakan serta pembela-pembelaan yang disampaikan  yang terkadang sangat menyiksa, melelahkan dan membosankan. Tetapi kenapa hal ini dilakukan ? jawabannya tiada lain karena ingin memenuhi rasa keadilan agar terdakwa tidak jadi penasaran dan tahu akan kesalahan-kesalahan yg telah dilakukannya.

Dengan perbandingan ini,  maka begitu pula ahwal di akhirat nanti. Memang bagi Allah swt.  tidak ada suatu hal pun yang tersembunyi, bagi-Nya semua tampak nyata, tetapi bagi yg terhukum terkadang menjadi penasaran, karena tidak mendengar dan menyaksikan pertimbangan-pertimbangan yang menjadi dasar untuk mengadili dirinya. Jadi hal tersebut dilakukan adalah karena keadilan.

Adapun bahasa pengantar pemeriksaan dan sekaligus bahasa jawabannya, menurut zhahir keterangan adalah bahasa arab, walaupun menurut perasaan boleh saja dengan bahasa-bahasa lain, karena bagi Allah swt  tidak sulit untuk membuat seluruh manusia mengerti akan sebuah bahasa, meski di dunia ini kita tidak mengerti dan pandai bahasa tersebut.