MAKALAHKU |
Integrasi Dikotomi Ilmu & Pend. Islam
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dataran konsep ideal, islam diyakini sebagai agama yang memilki ajaran sempurna komprehensif dan universal. Menurut penafsiran sebagian cendekiawan, ajaran islam memuat semua sistem ilmu pengetahuan. Tidak ada dikotomi dalam sistem keilmuan islam.
Namun, kenyataan yang terjadi sebaliknya, muncul pemisahan antara kelompok ilmu profan yaitu ilmu-ilmu keduniaan yang melahirkan perkembangan sains dan teknologi dihadapkan pada ilmu ilmu agama pada sisi lain. Dengan tanpa penjelasan yang tepat, ilmu agama kemudian disebut sebagai ilmu islam, sementara sains dan teknologi disebut sebagai ilmu umum.
Akibatnya, selama beberapa dekade persoalan dikotomi ilmu yang dihadapi dunia islam tak pernah berhenti dan selalu dihadapkan pada pembedaan antara apa yang disebut ilmu islam dan non islam, ilmu barat dan ilmu timur. Bahkan tampak lebih parah ketika dikotomi antara ilmu pengetahuan dan teknologi.
Khusus dalam bidang pendidikan, dikotomi ilmu ini menjalar sebagai satu bentuk pembedaan antara sekolah agama dan sekolah umum. Sekolah agama secara khusus diwakili oleh madrasah sedangkan sekolah umum menempati kontradiksinya.
Lebih jauh dikotomi ilmu ini merambah ke dalam sistem Pendidikan Islam, dengan munculnya dikotomi sekolah umum pada satu sisi dan sekolah madrasah yang merupakan perwakilan sekolah agama pada sisi lain. Kondisi ini lebih parah dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga Menteri yakni Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Agama pada tahun 1975 yang telah mempersamakan kedudukan sekolah umum dengan madrasah yang masih berstatus sekolah agama.
Akibatnya, penunggalan dalam pendidikan islam makin rancu pada penggunaan istilah bagi semua jenis, jenjang, model, dan bidang studi. Pendidikan islam yang lebih tepat bagi sebutan institusi yang mandiri sering dipakai bergantian pendidikan agama islam sebagai bagian dari sebuah institusi. Pendidikan agama islam yang lebih tepat bagi sekolah umum disebut pula dengan pendidikan islam atau sebaliknya, tanpa penjelasan konseptual. Sekolah islam, madrasah dan pesantren yang tepat disebut pendidikan islam acap disebut pendidikan islam atau sebaliknya. Di sekolah ini pun masih terdapat pembelajaran pendidikan agama islam.
Pada tahap akhir, untuk mengaplikasikan gagasan integrasi ilmu dan pendidikan islam adalah dengan cara menerapkan pokok pokok pikiran integrasi kedalam beberapa persoalan mendasar dalam dikotomi ilmu dan pendidikan islam. Oleh sebab itu pada pembahasan akhir dalam makalah ini banyak membahas tentang berbagai persoalan mendasar berkaitan dengan dikotomi ilmu maupun pendidikan islam.
Secara khusus, pembahasan yang disajkan pada tahap akhir ini mengarah pada telaah ; dikotomi ilmu, pendidikan islam dan pendidikan agama islam. Dari berbagai persoalan yang muncul di dalam tiga objek telaah tersebut, gagasan integrasi ilmu dan pendidikan islam akan diuji coba diterapkan untuk membangun satu bentuk susunan ilmu pendidikan islam yang integratif........Selengkapnya
2 komentar:
nama:mohammad farhan
kls:IX B
Sesungguhnya manusia diciptakan oleh allah swt untuk mencari ilmu.karena mencari ilmu itu di wajibkan bagi setiap kaum muslimin dan muslimat
terimakasih.
salam sehat selalu,
bimbel matematika indonesia
Posting Komentar